kunjungi bLog aQ yaaaa??!,,,
Rabu, 25 April 2012
ZAT PERASA
apa bedanya zat perasa alami dan zat perasabuatan?
Perbedaan antara ‘alami’ dan ‘buatan’ datang dari ‘sumber’ bahan-bahan kimia yang dipakai dalam proses pembuatan perasa ini. Ini bisa disamakan seperti menyebut apel yang dijual di hotel adalah buatan dan apel yang dijual di toko buah adalah alami.
Hal ini sering membingungkan konsumen karena banyak contoh kasus yang demikian dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, kita dapat membuat ‘zat pewarna’ berwarna biru tua dari ekstrak blueberry atau pigmen sintetis. Komposi kimia kedua zat perwarna ini sangat berbeda walaupun keduanya menghasilkan warna yang sama. Ini sama halnya seperti kaus yang terbuat dari bahan wol dan nilon. Keduanya adalah kaus, dengan komposisi kimia yang berbeda.
Komposisi kimia perasa buatan lebih sederhana dan bahkan mungkin lebih aman karena hanya bahan-bahan kimia yang sudah lulus uji yang boleh digunakan untuk membuat makanan. Perbedaan lainnya ialah harga. Pencarian sumber perasa ‘alami’ kerap kali megharuskan produsen melewati proses yang sulit untuk memperoleh bahan kimia yang diinginkan
Misalnya, perasa alami rasa kelapa, sangat bergantung pada bahan kimia bernama Massoya lactone. Massoya lactone dapat diperoleh dari kulit kayu pohon massoya, yang tumbuh di Malaysia. Untuk mendapatkan Massoya lactone, pohon massoya tersebut harus ditebang karena produsen harus menguliti batang pohon dan melakukan proses ekstraksi untuk mendapatkan senyawa lactone-nya, proses yang tentu saja memakan banyak biaya. Perasa alami seperti ini memiliki komposisi yang identik dengan perasa buatan yang lahir di laboratorium seorang ahli kimia organik, namun jauh lebih mahal daripada alternatif sintetisnya. Konsumen pun, pada akhirnya harus membayar mahal untuk perasa alami yang kualitasnya tidak lebih baik, tidak lebih aman dan tidak lebih murah daripada perasa buatan. (SI)
macam macam zat perasa dan efek samping bagi kesehatan
SIKLAMAT ,ASPARTAME,DAN SAKARIN
Siklamat adalah pemanis buatan yang masih populer di Indonesia. Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa ikutan (tidak ada after taste-nya). Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali gula. Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa.
*Sedangkan sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali gula. Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya. Karena itu, sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Pemanis buata
n banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan
migrain. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.
*Sorbitol, suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol. Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa manis . orbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol, sel memproduksi sorbitol alami.Bila terlalu banyak sorbitol dihasilkan di dalam sel, dapat menyebabkan kerusakan.
*Aspartame adalah nama pemanis buatan yang sangat dikenal di kalangan orang-orang yang sering menggunakan pemanis yang rendah kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame juga sering ditemukan di minuman-minuman ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula yang terdapat pada multivitamin. Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes. Tapi seperti zat-zat kimia lainnya, aspartame tetap memiliki efek sampingnya.
Rabu, 22 Februari 2012
mario teguh
Engkau yang sedang mencari jalan menuju keindahan hidupnya, dengarlah ini,..
Hatimu yang bergetar dengan music kehidupan yang sesuai dengan sikap dan perilakumu,
Jika engkau berlaku lembut dan indah dalam keseharianmu, music kehidupan ini mengalun mengalun indah dan melambungkan jiwamud dalam kebahagiaan yang dulu hanya kau impikan.
Tapi, jika engkau kasar dan palsu kepada dirimu sendiri, kepada keluarga dan kepada sesamamu, hatimu akan di goring dalam kuali kagalisahan dan kemarahan yang tak bersebab dan berujung.
Sesungguhnya, keindahan hidupmu kau tentukan sendiri dalam pengindahan sikap dan perilakumu,..
by: MARIO TEGUH
Hatimu yang bergetar dengan music kehidupan yang sesuai dengan sikap dan perilakumu,
Jika engkau berlaku lembut dan indah dalam keseharianmu, music kehidupan ini mengalun mengalun indah dan melambungkan jiwamud dalam kebahagiaan yang dulu hanya kau impikan.
Tapi, jika engkau kasar dan palsu kepada dirimu sendiri, kepada keluarga dan kepada sesamamu, hatimu akan di goring dalam kuali kagalisahan dan kemarahan yang tak bersebab dan berujung.
Sesungguhnya, keindahan hidupmu kau tentukan sendiri dalam pengindahan sikap dan perilakumu,..
by: MARIO TEGUH
Rabu, 08 Februari 2012
8- PENANGANAN QC (QUALITY CONTROL)
QC adalah orang yang bertugas mengontrol jalannya proses, masak, pengemasan dan juga analisis produk. Analisa secara fisik yang meliputi warna. rasa, aroma, kekentalan, maupun secara kimiawi seperti kadar air, kadar asam, kadar gula, dsb.
QC proses tugasnya meliputi persiapan Bahan baku, persiapan bumbu-bumbu, pemasakan, dan pemeriksaan harus dilakukan secara terus-menerus, sampai produk masak yang kemudian dilakukan analisa suhu, pH, kadar air dan viscositas.
sedangkan QC kemas meliputi pemeriksaan kemasan separti seal, kode produksi, netto, press, etiket dan cek botol kemas dan analisa produk yang akan dikemas seperti cek pH, suhu, viscositas, warna, rasa, kadar air, dan kadar gula.
QC proses tugasnya meliputi persiapan Bahan baku, persiapan bumbu-bumbu, pemasakan, dan pemeriksaan harus dilakukan secara terus-menerus, sampai produk masak yang kemudian dilakukan analisa suhu, pH, kadar air dan viscositas.
sedangkan QC kemas meliputi pemeriksaan kemasan separti seal, kode produksi, netto, press, etiket dan cek botol kemas dan analisa produk yang akan dikemas seperti cek pH, suhu, viscositas, warna, rasa, kadar air, dan kadar gula.
7- PRODUK HASIL OLAH dan SASARAN PEMAKAI
KECAP >>Premium Grade
Brand :Sukasari
Flavor :Manis
Description :Manis SKMB
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight :20 Kg
KECAP >>Refil
Brand :Sukasari
Flavor :Manis
Description :Manis SKSP 600
Quantity :12 X 600 ml
Packaging :P 380 X L 210 X T 187 mm
Weight :11 Kg
KECAP >>Economic Packaging
Brand :Sukasari
Flavor :Manis Sedang
Description :Manis Sedang SKSPA
Quantity :24 X 300 ml
Packaging :P 354 X L 236 X T 198 mm
Weight :6 Kg
SYRUP >>Delicio
Brand :Delicio
Flavor :Manis
Description :CocoPandan
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 325 X L 240 X T 290 mm
Weight :20 Kg
SYRUP >>Sukasari Super Grade
Brand :Sukasari Super Grade
Flavor :Manis
Description :Melon
Quantity :12 X 630 Kg
Packaging :P 329 X L 236 X T 280 mm
Weight :20 Kg
PRODUK LAIN >>Cuka Makan
Brand :Sukasari
Flavor :Asam
Description :Cuka Makan SCOB
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight :15 Kg
Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar. Disamping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal, distribusi massal dan komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
Brand :Sukasari
Flavor :Manis
Description :Manis SKMB
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight :20 Kg
KECAP >>Refil
Brand :Sukasari
Flavor :Manis
Description :Manis SKSP 600
Quantity :12 X 600 ml
Packaging :P 380 X L 210 X T 187 mm
Weight :11 Kg
KECAP >>Economic Packaging
Brand :Sukasari
Flavor :Manis Sedang
Description :Manis Sedang SKSPA
Quantity :24 X 300 ml
Packaging :P 354 X L 236 X T 198 mm
Weight :6 Kg
SYRUP >>Delicio
Brand :Delicio
Flavor :Manis
Description :CocoPandan
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 325 X L 240 X T 290 mm
Weight :20 Kg
SYRUP >>Sukasari Super Grade
Brand :Sukasari Super Grade
Flavor :Manis
Description :Melon
Quantity :12 X 630 Kg
Packaging :P 329 X L 236 X T 280 mm
Weight :20 Kg
PRODUK LAIN >>Cuka Makan
Brand :Sukasari
Flavor :Asam
Description :Cuka Makan SCOB
Quantity :12 X 610 ml
Packaging :P 320 X L 240 X T 295 mm
Weight :15 Kg
Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar. Disamping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal, distribusi massal dan komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
6- KEPEDULIAN PADA LINGKUNGAN SEKITAR
Pada dasarnya rata-rata karyawan di PT SUKASARI MITRA MANDIRI adalah warga sekitar. Ini menandakan bahwa PT SUKASARI sudah cukup memiliki kepedulian yang cukup tinggi. Sedangkan untuk program beasiswa masih dalam proses pemrograman.
Tanggapan masyarakat dengan berdirinya PT SUKASARI pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang ditunjukkan untuk PT SUKASARI MITRA MANDIRI.
Tanggapan masyarakat dengan berdirinya PT SUKASARI pun cukup bagus, ini dapat dilihat dari minimnya demo ataupun unjuk rasa yang ditunjukkan untuk PT SUKASARI MITRA MANDIRI.
5- POLA KERJASAMA
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau dengan usaha besar di sertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
1. Pola Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
Misal : Jika suatu perusahaan industri mesin yang tidak memiliki unit pengecoran, amaka bila perusahaan tersebut mendapat pesanan untuk membuat alat atau mesin
2. Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3. Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4. Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian. PIR yaitu perusahaan yang melakukan fungsi perencanaan, bimbingan dan pelayanan sarana produksi kredit pengolahan hasil dan pemasaran bafi usaha tani yang memiliki dan dikelola sendiri. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan terhadap plasma mulai sejak penyediaan input sampai pemasaran hasil sementara petani (plasma) memenuhi kewajiban yang sifatnya manajerial, menjual seluruh produksi kepada perusahaan inti dan membayar kredit.
5. Pola Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6. Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham, bedanya dengan penanaman modal biasa, modal ventura dimasukkan kedalam suatu usaha untuk waktu sementara dengan tujuan menarik kembali modal tersebut setelah berjalan lancar, dengan cara penjualan kembali saham pendirian tersebut.
Pola Kemitraan sesuai dengan PP 44 Tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1997 antara lain pola sub kontrakting, dagang, vendor, contrac farming, PIR, modal ventura, dan pola franchise.
1. Pola Sub Kontrak
Dibidang industri masalah sub kontrakring adalah hubungan kerjasama antara perusahaan industri dengan perusahaan industri lainnya akibat dari out house manufacturing.
Misal : Jika suatu perusahaan industri mesin yang tidak memiliki unit pengecoran, amaka bila perusahaan tersebut mendapat pesanan untuk membuat alat atau mesin
2. Pola Dagang
Adalah suatu pola kemitraan di mana pengusaha besar memasarkan produk-prosuk pengusaha kecil atau pengusaha besar berperan sebagai pemasok kebutuhan produksi pengusaha kecil.
3. Pola Contract Farming
Merupakan salah satu pola kemitraan di bidang pertanian. Petani melalui wadah kelompok tani / KUD membuat perjanjian kontrak penjualan dengan perusahaan prosesor / eksportir. Dalam perjanjian kontrak tersebut, jumlah, mutu dan penyerahan barang serta harga yang disepakati bersama antara petani / kelompok tani / KUD dengan perusahaan pembeli.
4. Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)
Merupakan salah satu modal kemitraan disektor pertanian. PIR yaitu perusahaan yang melakukan fungsi perencanaan, bimbingan dan pelayanan sarana produksi kredit pengolahan hasil dan pemasaran bafi usaha tani yang memiliki dan dikelola sendiri. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan terhadap plasma mulai sejak penyediaan input sampai pemasaran hasil sementara petani (plasma) memenuhi kewajiban yang sifatnya manajerial, menjual seluruh produksi kepada perusahaan inti dan membayar kredit.
5. Pola Franchise
Adalah suatu pola kemitraan Franchise (perusahaan besar) memberikan hak penggunaan merek dagang / perusahaan (trade mark, logo, simbul, service mark) miliknya dan bantuan manajemen, teknis, promosi, dan program pelatihan konsultasi, riset dan pengembangan (R&D) kepada Franchise (perusahaan kecil) secara berkesinambungan
6. Modal Ventura
Merupakan bentuk pembiayaan dalam bentuk equity atau modal saham, bedanya dengan penanaman modal biasa, modal ventura dimasukkan kedalam suatu usaha untuk waktu sementara dengan tujuan menarik kembali modal tersebut setelah berjalan lancar, dengan cara penjualan kembali saham pendirian tersebut.
4- HRD dan STANDART PEGAWAI
Competency-based HRD pada dasarnya adalah menggunakan model kompetensi sebagai dasar dari sistem maupun program HR yang ada di dalam suatu organisasi.
Karena kompetensi menjadi dasarnya, maka yang diperlukan terlebih dahulu adalah memiliki model kompetensi untuk organisasi tersebut, yang tentunya dibangun berdasarkan kapabilitas organisasi yang ingin dibangun oleh organisasi tersebut.
Model ini menggambarkan kompetensi yang diperlukan, baik teknis maupun behavioral, oleh berbagai jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Setelah model kompetensi dibangun, maka proses berikutnya adalah menggunakan model ini sebagai dasar dari seluruh sistem maupun program SDM yang ada di dalam organisasi.
Sebagai contoh, dalam proses rekrutmen, pastikan bahwa evaluasi yang dilakukan atas kandidat yang ada dilakukan dengan melihat kompetensi yang diperlukan oleh jabatan yang akan ditempati oleh kandidat tersebut. Kalau kita sudah menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk posisi Marketing Manager, misalnya, maka evaluasi, tes, pengujian yang dilakukan pada kandidat tentu perlu mengacu pada kompetensi.yang telah ditetapkan.
Contoh lain, dalam sistem penilaian kinerja, penilaian kinerja karyawanpun dapat menggunakan (profil) kompetensi yang telah ditetapkan untuk jabatan tersebut. Demikian juga dengan program pelatihan dan pengembangan di dalam organisasi. Program pelatihan yang diberikan tentunya perlu mengacu pada kompetensi apakah yang ingin dibangun. Ini untuk memastikan bahwa pada akhirnya kita membangun kompetensi dan kapabilitas organisasi yang memang diperlukan oleh organisasi untuk mencapai visi dan misinya.
Bila semua hal di atas dilakukan dengan konsisten, maka akan membangun suatu sistem SDM yang terintegrasi dan memiliki basis yang sama; yaitu kompetensi.
Model kompetensi yang digunakan untuk melakukan proses rekrutmen akan sama dengan model yang digunakan untuk penilaian kinerja maupun pelatihan dan pengembangan karir.
Dari mana mulainya? Pertama, definisikan dulu kompetensi yang diperlukan untuk masing-masing jabatan di perusahaan Bapak, baik kompetensi teknis maupun behavioral.
Kedua, gunakan model yang ada sebagai dasar dalam membangun dan menjalankan sistem dan program SDM di perusahaan Bapak, seperti contoh-contoh di atas tadi.
Penggunaannya di dalam sistem dan program SDM yang ada tentu perlu dilakukan berdasarkan prioritas, tingkat kepentingan maupun implikasinya terhadap organisasi.
Yang penting untuk dijaga adalah konsistensi di dalam menggunakannya.
Karena kompetensi menjadi dasarnya, maka yang diperlukan terlebih dahulu adalah memiliki model kompetensi untuk organisasi tersebut, yang tentunya dibangun berdasarkan kapabilitas organisasi yang ingin dibangun oleh organisasi tersebut.
Model ini menggambarkan kompetensi yang diperlukan, baik teknis maupun behavioral, oleh berbagai jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian, model kompetensi di satu organisasi dengan yang lain dapat berbeda karena situasi dan kebutuhannya tidak selalu sama.
Setelah model kompetensi dibangun, maka proses berikutnya adalah menggunakan model ini sebagai dasar dari seluruh sistem maupun program SDM yang ada di dalam organisasi.
Sebagai contoh, dalam proses rekrutmen, pastikan bahwa evaluasi yang dilakukan atas kandidat yang ada dilakukan dengan melihat kompetensi yang diperlukan oleh jabatan yang akan ditempati oleh kandidat tersebut. Kalau kita sudah menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk posisi Marketing Manager, misalnya, maka evaluasi, tes, pengujian yang dilakukan pada kandidat tentu perlu mengacu pada kompetensi.yang telah ditetapkan.
Contoh lain, dalam sistem penilaian kinerja, penilaian kinerja karyawanpun dapat menggunakan (profil) kompetensi yang telah ditetapkan untuk jabatan tersebut. Demikian juga dengan program pelatihan dan pengembangan di dalam organisasi. Program pelatihan yang diberikan tentunya perlu mengacu pada kompetensi apakah yang ingin dibangun. Ini untuk memastikan bahwa pada akhirnya kita membangun kompetensi dan kapabilitas organisasi yang memang diperlukan oleh organisasi untuk mencapai visi dan misinya.
Bila semua hal di atas dilakukan dengan konsisten, maka akan membangun suatu sistem SDM yang terintegrasi dan memiliki basis yang sama; yaitu kompetensi.
Model kompetensi yang digunakan untuk melakukan proses rekrutmen akan sama dengan model yang digunakan untuk penilaian kinerja maupun pelatihan dan pengembangan karir.
Dari mana mulainya? Pertama, definisikan dulu kompetensi yang diperlukan untuk masing-masing jabatan di perusahaan Bapak, baik kompetensi teknis maupun behavioral.
Kedua, gunakan model yang ada sebagai dasar dalam membangun dan menjalankan sistem dan program SDM di perusahaan Bapak, seperti contoh-contoh di atas tadi.
Penggunaannya di dalam sistem dan program SDM yang ada tentu perlu dilakukan berdasarkan prioritas, tingkat kepentingan maupun implikasinya terhadap organisasi.
Yang penting untuk dijaga adalah konsistensi di dalam menggunakannya.
Langganan:
Postingan (Atom)